Menu Close

Mekanisme Tubuh Dalam Menghadapi Cuaca Dingin

Indonesia sebagai negara tropis yang mempunyai temperatur lingkungan yang bagus, sekitar di antara 24-32 $latex ^{circ}textrm{C}$. Di lain sisi, sesuatu wilayah yang makin dekat ke wilayah kutub, peralihan temperatur lingkungannya akan makin berlebihan.

Agen bola terpercaya Tidak ada proses penyesuaian dari badan, karena itu keberlangsungan makhluk hidup khususnya mamalia dan manusia akan terusik karena beberapa enzim pada tubuh dan beberapa sel badan membutuhkan temperatur yang maksimal supaya bisa berperan secara baik.

Pada mamalia, pada umumnya ada dua proses badan saat hadapi temperatur lingkungan sebagai dingin. Proses ini difasilitaskan oleh hormon adrenalin.

Proses yang pertama ialah menghambat kehilangan panas badan. Badan dengan alami keluarkan panas yang proses dari metabolisme badan. Pada kasus manusia, kita akan kenakan pakaian yang tebal untuk meredam dingin dan meredam panas badan.

Dalam pada itu, mamalia, khususnya yang mempunyai bulu tebal, akan meningkatkan bulu-bulunya dan secara bawah sadar akan menyempitkan beberapa pembuluh darah (vasokonstriksi) untuk menghambat panas badan lenyap hingga kulit akan kelihatan pucat.

Situs agen bola Dengan alami, kita (manusia) akan condong rapatkan badan atau mendekap untuk cari kehangatan. Pada beberapa hewan tertentu, seperti beruang, mereka lakukan proses tidur panjang atau hibernasi untuk turunkan pergerakan metabolisme.

Proses yang ke-2  ialah dengan tingkatkan produksi panas badan atau termogenesis. Tingkatkan kegiatan badan dan tingkatkan konsumsi makanan ialah hal yang dapat kita kerjakan untuk tingkatkan termogenesis. Dari pada tubuh, termogenesis dibuat lewat dua langkah yakni shivering thermogenesis (ST) dan non-shivering thermogenesis (NST).

Proses ST atau menggigil dibuat dari kontraksi otot badan dengan terus-terusan hingga produksi panas dibuat dari transfer energi dalam sel otot. Pada ST, sumber energi yang khusus yang dipakai ialah glukosa, khususnya cadangan glukosa dalam otot (glikogen).

Berlainan dengan ST, proses NST asal dari “pembakaran” cadangan lemak di jaringan lemak coklat yang disebutkan Brown Adipose Tissue (BAT). Sama sesuai namanya, jaringan lemak ini warna coklat, berlainan dengan jaringan lemak yang umum kita mengenal.

Sebelumnya, beberapa pakar menduga BAT cuma ada pada hewan mamalia dan bayi baru lahir, yang hendak lenyap bersamaan bertambahnya usia. Tetapi, riset paling akhir temukan jika manusia dewasa masih tetap mempunyai BAT yang menyebar di semua anggota badan. Walaupun demikian, beberapa pakar memiliki pendapat BAT pada manusia dewasa mempunyai peranan lain di luar termogenesis dan berperanan dalam metabolisme lemak dan glukosa.

 

error: Content is protected !!