Menu Close

Apakah Antibiotik Sudah Dipakai Dengan Tepat?

Penyakit infeksi dapat disebabkan karena virus, bakteri, jamur, atau parasit. Antibiotik ialah obat yang dipakai untuk menyembuhkan penyakit infeksi yang disebabkan karena bakteri. Bila dipakai dengan pas, obat antibiotik bisa selamatkan banyak nyawa. Tetapi, bila dipakai dengan tidak pas (tidak rasional), antibiotik akan mengakibatkan bakteri jadi resisten atau tahan pada antibiotik itu. Mengakibatkan, hal itu akan memperlama waktu sakit, tingkatkan ongkos kesehatan, angka kesakitan, dan tingkat rasio angka kematian.

Situs slot online Bakteri yang resisten pada antibiotik ialah bakteri yang bermutasi atau beralih menjadi tahan pada antibiotik hingga antibiotik tidak sanggup kembali menghalangi perkembangan bakteri atau mematikannya. Infeksi yang disebabkan karena bakteri yang resisten ini tambah susah sembuh karena bakteri ini hasilkan enzim atau protein yang dapat merusak antibotik.

Proses kekebalan antibiotik sebetulnya sebagai proses normal. Maknanya, bila antibiotik dipakai dengan terus-terusan, bakteri akan lakukan usaha untuk menjaga diri hingga lama-lama memiliki kekuatan untuk tahan pada antibiotik itu. Tetapi, proses kekebalan ini dapat dipercepat jika antibiotik dipakai dengan tidak pas alias terlalu berlebih.

Contoh pemakaian antibiotik yang tidak pas ialah antibiotik dipakai pada keadaan yang semestinya tidak membutuhkan antibiotik. Ini umum terjadi pada penyakit infeksi yang karena virus. Berharap dikenang lagi jika antibiotik ialah obat untuk menyembuhkan infeksi karena bakteri. Virus berlainan dengan bakteri. Penyakit infeksi virus ialah self-limited disease, yaitu infeksi ini dapat pulih sendiri dan tidak membutuhkan antibiotik.

Situs slot terpercaya Contoh lain pemakaian antibiotik yang tidak pas ialah saat antibiotik memang dibutuhkan, tapi digunakan dengan tidak tepat. Misalkan, kita hentikan penggunaan antibiotik saat berasa penyakit telah makin membaik tanpa menghabiskannya sama sesuai saran dokter. Juga bisa kita beli antibiotik sendiri tanpa resep dokter (over the konter/otc), minum antibiotik dengan jumlah yang tidak pas, simpan antibiotik untuk stok jika sakit, atau menggunakan resep seseorang untuk beli antibiotik tanpa diskusi sama dokter.

Kenapa pemakaian antibiotik yang tidak pas bisa mengakibatkan permasalahan?

Pemakaian antibiotik yang tidak pas akan mengakibatkan antibiotik jadi kurang efisien dan kemungkinan tidak bekerja saat Anda memakainya kembali. Disamping itu, jika tidak dipakai pas, antibiotik bisa perbanyak timbulnya bakteri yang resisten pada antibiotik. Bakteri yang resisten ini dapat menebar dari 1 orang pada orang lainnya yang pada akhirannya menebar ke warga.

Bakteri yang resisten ini tambah susah dimatikan dan umumnya membutuhkan antibiotik yang semakin lebih kuat untuk membunuhnya. Bahkan juga pada kasus yang berlebihan bisa terjadi bakteri yang resisten pada berbagai macam antibiotik (bakteri yang multiresisten pada antibiotik), yang mengakibatkan makin susahnya menangani penyakit infeksi karena bakteri ini. Infeksi karena bakteri yang resisten ini dapat serang siapa pun dan peristiwa ini biasa terjadi.

Apa beberapa penyakit dalam masyarakat yang biasanya diobati antibiotik?

1. Infeksi aliran pernafasan kronis sisi atas (seterusnya dipersingkat ISPA)

Contoh ISPA ialah flu atau infeksi batuk pilek biasa yang dibarengi demam (kerap disebutkan radang kerongkongan). Infeksi ini sering kali diberi antibiotik. Banyak yang berasumsi tiap ada tanda-tanda demam harus minum antibiotik. Walau sebenarnya disebutkan dalam riset jika pemicu paling banyak ISPA ialah karena virus. Khususnya pada beberapa anak di bawah umur delapan tahun, disebutkan 80% pemicunya ialah virus.

Bila infeksi ini diikuti tanda-tanda demam, batuk, pilek dengan ingus yang encer, dan disekitaran orang sakit itu banyak yang terserang sakit sama, memungkinkan infeksi ini ialah karena virus yang dapat pulih sendiri hingga tidak membutuhkan penyembuhan antibiotik. Pada infeksi aliran napas karena virus, antibiotik tidak kurangi lama sakit dan tidak kurangi tanda-tanda. Tanda-tanda akan pulih sendiri jika ketahanan tubuh telah mematikan virus itu.

Orang yang sakit ISPA membutuhkan semakin banyak minum dan istirahat, bukan antibiotik. Minum perlu dibanyakin karena di saat demam (temperatur badan lebih dari $latex {rm 37,5}^circ{rm C}$) banyak cairan badan yang menguap. Disamping itu, dengan beberapa minum, lendir di atas aliran napas jadi lebih encer hingga gampang diresap oleh badan. Pada akhirnya, batuk semakin lebih cepat surut.

Penyembuhan simptomatis (menyembuhkan tanda-tanda yang ada) dapat cukup menolong, seperti berikan obat menurunkan demam jika temperatur tubuh lebih dari $latex {rm 38,5}^circ{rm C}$ (demam yang tinggi). Demam sebagai tanggapan alami badan. Jika ada kuman masuk, badan akan membunuh kuman itu dengan tingkatkan temperatur badan. Maka dari itu, bila anak masih nyaman, bisa bermain, dan makan minum masih ingin, obat menurunkan demam tidak butuh diberi dahulu. Terkecuali pada keadaan khusus, misalkan pasien demam yang di ikuti kejang, obat turun demam diberi lebih cepat di saat anak mulai demam.

Berdasar hal itu, hal yang terpenting ialah diamkan dokter yang putuskan apa infeksi aliran napas yang dialami disebabkan karena bakteri atau virus, dan kapan orang sakit membutuhkan antibiotik untuk penyakitnya. Antibiotik pun tidak bermanfaat untuk menghambat penyebaran penyakit karena infeksi virus umumnya menebar dari 1 orang pada orang lainnya sejak mulai belum timbulnya tanda-tanda, yakni saat sebelum orang itu berasa jika dianya sakit.

2. Diare

Virus ialah pemicu diare karena infeksi yang tersering. Infeksi itu diikuti ada buang air besar atau feses yang stabilitasnya lebih encer dan seringkali dari umumnya dan buang air besar tanpa dibarengi darah. Kembali lagi, antibiotik tidak dibutuhkan pada kasus ini. Pemberian antibiotik justru dapat mengakibatkan matinya kuman baik atau flora normal di usus hingga kuman yang tidak bagus bisa berkembang biak dengan bebas. Ini akan membuat diare semakin kronis dan lama pulih.

Beberapa hal yang penting dilaksanakan pada diare ialah minum yang cukup buat menghambat berlangsungnya dehidrasi atau minimnya cairan, makan dilanjutkan untuk menukar sel mukosa usus yang rusak, pemberian mikronutrien seng (zink), dan jaga kehigienisan (harus membersihkan tangan dengan sabun dan air yang mengucur atau alkohol sebelum serta sesudah terkait dengan feses pasien). Antibiotik cuma dibutuhkan pada kasus diare yang dibarengi darah.

 

error: Content is protected !!